Carlos María Domínguez

Rumah Kertas

ella

ternyata kompleks betul dunia per-bibliofil-an. baca buku ini sedikit relatenya, banyak pusing dan takjubnya. di atas langit masih ada langit. mungkin begitulah kelakuan para bibliofil sesungguhnya. baiklah kusimpulkan ternyata aku hanya suka baca, tidak paham-paham sekali soal sastra, apalagi maniak soal mengoleksi buku. levelku dalam bibliografi masih remah-remah: aku beli buku yang ingin aku baca—entah kapan dibacanya— yang kata banyak orang bagus dan sesuai genre yang aku suka. tidak mesti mengoleksi karya pengarang a atau b atau c. aku tidak tahu banyak soal sastrawan-sastrawan besar dunia beserta karya-karya luarbiasanya. aku bahkan tidak suka sastra klasik! entah mengapa aku enggan atas hal-hal berbau jadul.

namun perasaan membaca buku ini adalah takjub. karya terjemahan ini sungguh mengesankan. bahkan ada beberapa kata yang aku tidak tahu pasti arti sebenarnya. namun itu tidak mengangguku untuk menikmatinya. buku ini membuatku bersemangat untuk membaca lebih banyak buku, terjun dalam lebih banyak kisah, juga belajar menulis kisah yang ingin aku bagikan dan tinggalkan untuk dunia. 

mengesankan! aku takjub! bravo untuk sang penulis dan penerjemah!

Stef

Di baca tadi sehabis sarapan dan habis sekali duduk. Well, dari judulnya bisa digambarkan isi bukunya. Meskipun tipis kurang dari 80 halaman tetapi isi nya bikin ngeri begidik buat para pecinta buku. Selama baca jadi kepikiran apapun kecintaan yang berlebihan itu pada akhir nya tidak baik. 

Buku yang bagus dan syarat makna bagi pecinta buku

Avifa khrns

Rumah kertas. Seperti judulnya, cerita 70-an halaman ini mengisahkan perjalanan menuju penemuan sebuah rumah yang dibangun dari batu bata buku. Jujur aku tidak begitu menangkap makna ceritanya. Mungkin, penulis mau meng highlight fakta tragis bahwa buku yang seharusnya menjadi wahana hiburan dan kesenangan, justru dapat mengakhiri hidup kita sebagai manusia normal. 

Terjemahannya jujur agak susah diresapi. Alurnya didominasi oleh dialog, benar-benar tidak banyak yang terjadi pada tokoh. Rasanya seperti kamu duduk bersama seorang profesor dan mendengarkan cerita kehidupannya selama 2 jam penuh.

Rumah Kertas

Reviews