Durian Sukegawa

Sentaro gagal menjalani kehidupan. Ia memiliki catatan kriminal, sulit meninggalkan kebiasaan minum alkohol, dan impiannya menjadi penulis semakin lama semakin pudar. Ia menghabiskan hari-hari monoton di sebuah kedai dorayaki yang berada di bawah pohon sakura yang berubah seiring perubahan musim. Namun, suatu ketika segalanya mulai berubah. Seorang wanita tua bernama Tokue, dengan jemari yang aneh bentuknya, datang ke kehidupan Sentaro. Dengan metode pengajaran yang sama anehnya, Tokue mewariskan pengalaman lima puluh tahunnya membuat pasta kacang merah kepada Sentaro. Namun, seiring persahabatan di antara keduanya mulai terjalin, tekanan dari masyarakat terhadap kondisi Tokue mulai mengungkap rahasia gelap yang wanita itu simpan rapat-rapat. Rahasia itu kemudian menuntut harga yang sangat mahal. Pasta Kacang Merah adalah sebuah cerita yang mengharmonisasikan kudapan manis dengan persahabatan, menggambarkan bagaimana harapan dapat membantu manusia menghadapi kelamnya masa lalu.

Pasta Kacang Merah (An Sweet Bean Paste)

RINGAN BANGET!!! Habis pusing baca yang berat berat, cus baca ini aja biar engga pusing. Char dev juga bagus dan  benar-benar khas jepang yang sungkan dan ga enakan, tapi dari situ jadi berasa cerita ini nyata dan beneran terjadi di sekitar kita. Kurangnya mungkin endingnya aja. Soalnya aku pikir bakal ada scene membentuk kedai baru, tapi oke lah, udah cukup puas dengan endingnya. 

Rayu

"Di sini ada satu hal yang dapat kulakukan saat tidak bersemangat. Aku akan menghirup aroma angin dan membuka telinga pada kerisik dedaunan. Aku sudah melakukan itu selama enam puluh tahun: mendekatkan telinga pada kata-kata mereka yang tak memiliki kata-kata. Aku menyebutnya dengan "mendengarkan"
"Aku percaya bahwa segala yang ada di dunia ini memiliki kata. Apa pun."

Di buku ini, kita diajak untuk menyelami kisah persahabatan seorang Kepala Toko Dorayaki—Sentaro dan seorang wanita lanjut usia yang pandai membuat makanan manis—Tokue.
Semakin diikuti, ada banyak fakta-fakta yang akhirnya terkuak.
Alasan mengapa persahabatan mereka ada, bisa dibilang karena kesamaan nasib mereka.
Sama-sama pernah terkungkung karena suatu sebab, dan saat berhasil keluar pun masih banyak tantangan yang harus dihadapi.

Menyelami kisah mereka bener2 ninggalin efek mendalam buatku. Banyak pelajaran yang bisa diambil dari sosok Tokue dan Sentaro.
Aku suka banget sama detil2 yang dituliskan, termasuk penjabaran latar tempat dan bentuk + cara pembuatan suatu hidangan.
Ada footnote juga yg bikin kita makin paham dengan apa yg dimaksud penulis. Baca buku ini sedikit banyak jadi kenalan sama hidangan2 khas Jepang.

Selama baca, kadang ngakak dikit, trenyuh, tiba-tiba laper, kesel, sedih, sampai akhirnya lega.
Perbedaan font buat tulisan surat juga bagus, suratnya buatku jadi lebih ngena.

Meski endingnya ga dijelaskan langkah selanjutnya yang diambil Sentaro, tapi ending yang ada buatku udah fair, bisa diterima.

Aku amat rekomendasikan buku ini buat kalian yg kepengen baca cerita ringan, tapi sarat makna.
Persahabatan yg unik ini bikin kita bisa lebih memaknai hidup, dan menghargai sekitar termasuk benda mati.

Pasta Kacang Merah (An Sweet Bean Paste)

Reviews