Ernst H. Gombrich

Sejarah dunia untuk pembaca muda

Reiza H

"Kita ini masing-masing tidak lebih dari sekadar setetes renik di atas gelombang waktu yang bergerak di bawah sana menuju masa depan yang tak tentu dan berkabut." - Ernst H. Gombrich.


Saya sudah lama ingin membaca buku ini. Judulnya yang unik, ilustrasi sampul buku yang menarik, banyaknya pujian untuk buku ini dan juga fakta tentang bagaimana buku ini pernah dilarang peredarannya oleh rezim Nazi Jerman membuat saya penasaran akan isinya.

Pertama, soal judul. "Sejarah Dunia untuk Pembaca Muda." Pada awalnya saya sempat dibuat bingung tentang apa maksud Pembaca Muda disini. Tak butuh waktu yang begitu lama sampai saya menyadari bahwa maksud Pembaca Muda disini adalah anak-anak. Ada hal yang menarik juga menurut saya, karena walaupun ditujukkan untuk anak-anak, tidak ada ilustrasi sama sekali di dalam buku ini selain ilustrasi kecil pembuka judul bab dan ilustrasi peta-peta yang tentu pembaca dewasa lebih familiar memahaminya. 

Ketidakhadiran ilustrasi di dalam buku ini mungkin juga ditopang oleh bagaimana Gombrich membahasakan bukunya. Pilihan-pilihan diksi dalam buku ini sangat imajinatif dan terkesan mengalir dengan lancar, sehingga lebih terasa seperti membaca sebuah kisah dongeng (untuk faktor ini, tentunya saya sangat terkesan dengan Ibu Elisabeth Soeprapto-Hastrich atas hasil terjemahannya yang sangat nyaman dibaca). Contoh diksinya bisa kita lihat di bawah ini:


  "Yang masih kurang hanyalah kota pelabuhan. Maka Peter mengeluarkan perintah untuk membangun sebuah kota pelabuhan. Sebuah kota di pinggir laut, persis seperti kota-kota Belanda yang pernah dilihatnya. Hanya saja, yang ada di pinggir laut, di utara Rusia sana, hanyalah rawa-rawa. Tambah lagi, daerah itu sebenarnya termasuk wilayah Swedia, dan Peter Agung sedang terlibat perang melawan Swedia. Semua hal itu tidak dihiraukannya. Para petani dari daerah-daerah sekitar dikumpulkannya menjadi pekerja paksa. Mereka harus mengeringkan rawa-rawa dan memancangkan tiang. Sebanyak 80.000 orang membanting tulang di situ, dan tidak lama kemudian betul-betul ada kota pelabuhan yang berdiri di tempat itu. Kota itu dinamainya Sankt Petersburg. (Nama kota yang diambil dari bahasa Jerman itu berarti "Kota Santo Petrus".)


Kedua, soal isi. Sejarah dunia seringkali diputar maknanya menjadi hanya sebagian kecil dunia saja (baca: Barat), dan memang itulah yang ada dalam buku ini. Saya bisa mengerti hal ini karena pertama, Gombrich menulis ini pertama kali pada tahun 1935 dan kedua, teks asli buku ini memang ditujukkan untuk pembaca Barat, khususnya Jerman. Ini bisa kita lihat dari isi buku ini yang memang banyak membahas peristiwa ataupun figur-figur penting Jerman, khususnya pada masa Abad Pertengahan. Meskipun begitu, Gombrich sendiri menuliskan hal-hal yang menurut saya cukup adil dalam pemaparannya tentang Barat. Misalnya, ia menggambarkan betapa kejamnya ksatria Perang Salib dalam mengkhianati nilai-nilai kepercayaannya sendiri dan bagaimana para penjelajah Eropa menghancurkan kebudayaan-kebudayaan suku asli Amerika. "Dalam sejarah umat manusia, babak ini begitu mengerikan dan memalukan bagi kami, orang Eropa, sampai aku enggan untuk membahas lebih lanjut soal ini..." tulisnya. 

Walaupun memang lebih terfokus kepada dunia Barat, tetapi saya tidak mendapatkan kesan eurosentris atau glorifikasi berlebih. Mungkin ini yang menyebabkan buku ini dicekal pada masa Nazi Jerman, karena Gombrich menggambarkan peristiwa sejarah sebagaimana adanya, dan malah cenderung bernuansa pasifis dalam penggambarannya. Kita dapat melihat contoh itu dari cara Gombrich membuka topik mengenai Perang 30 Tahun. "Kalau mau, aku masih dapat menulis banyak mengenai pertarungan antara orang Katolik dan Protestan. Tapi aku tidak mau. Masa itu betul-betul mengerikan. Keadaan terus bertambah kacau, sampai orang tidak tahu lagi untuk apa dan melawan apa mereka sesungguhnya.".

Kita memang tidak akan mendapatkan ulasan mendalam soal sejarah dunia dari buku ini. Banyak kejadian dan peristiwa penting dari berbagai wilayah dunia yang tidak ditulis dalam buku ini. Tetapi lihatlah buku ini sebagai sebuah pengantar, disertai pemahaman bahwa buku ini pertama kali terbit tahun 1935 dan ditujukkan untuk pembaca anak-anak di dunia Barat, maka kita akan mendapatkan sebuah buku sejarah unik nan santai dalam pembahasannya, serta cocok untuk segala usia.

Sejarah dunia untuk pembaca muda

Reviews