Faisal Oddang

“Bagaimana cara mengenali hidup ini?” “Kau akan menemukan jawabannya pada napasmu. Di antara yang terembus dan terhela, ada jawaban untuk semua pertanyaan. Bahkan ia lebih nyata dari seseorang yang kau temukan di muka cermin,” katanya. Setelah Negara Indonesia Timur bubar, seorang tentara gerilya keluar masuk hutan untuk memintanya segera menyelamatkan diri. Namun, ia bertahan dan tetap menjadi bissu hingga akhirnya ia menemukan tubuh-tubuh hangus dikoyak anjing—salah satunya, tubuh kekasihnya. Kisah yang terbentang dari tahun 1950 sampai ketika Anda membacanya saat ini. Pengkhianatan, air mata, penyiksaan, dendam, kematian, amarah dan cerita cinta yang muram dikisahkan oleh seseorang yang sedang berada di ruang penyekapan. Seseorang yang menunggu satu per satu anggota tubuhnya ditanggalkan sebelum dijual.

Tiba Sebelum Berangkat

“Saya belajar banyak hal dari kehilangan. Salah satunya, kini saya mengerti bahwa satu persatu dari diri kita akan hilang perlahan, dan satu-satunya yang bisa kita jadikan alasan untuk kuat menghadapinya hanya satu kenyataan bahwa kita memang tidak pernah memiliki apa-apa—bahkan ketika bercermin, seseorang di dalam cermin itu juga bukan milik kita.”

Kenangan menjadi satu-satunya alasan yang bisa membuat ia bahagia waktu itu. Tidak ada lagi yang ia harapkan dari masa depannya selain meninggal dengan tenang. 

“Hari ini pasti beda dengan esok dan lusa, Nak,” kata Puang Matua Rusmi sambil mengunyah sirih, “tetapi penderitaan selalu saja sama dari masa ke masa.”

aduuuuuuuuh, seru! semua karakternya abu-abu, ga ada yang bener-bener jahat atau baik. semuanya punya sisi gelap dan terang yang bikin aku ga bisa langsung ngejudge dan bikin ceritanya terasa lebih kompleks.

disisip cukup banyak manipulasi hubungan antar tokoh sampai kadang aku bingung apa motif di balik setiap tindakan mereka. serunya, ini bikin aku harus fokus banget supaya gak ketinggalan detail.

jujur ceritanya cukup complicated, alurnya pun lumayan berbelit-belit dengan kejutan yang ga terduga sama sekali. tapi justru itu yang bikin aku terus pengen baca sampai habis.

sexual assault, childhood sexual trauma, pedophilia, intense emotional manipulation, severe religious violence, explicit sexual content, and graphic depictions of violence.

aduuuuuuuuh, seru! semua karakternya abu-abu, ga ada yang bener-bener jahat atau baik. semuanya punya sisi gelap dan terang yang bikin aku ga bisa langsung ngejudge dan bikin ceritanya terasa lebih kompleks.

disisip cukup banyak manipulasi hubungan antar tokoh sampai kadang aku bingung apa motif di balik setiap tindakan mereka. serunya, ini bikin aku harus fokus banget supaya gak ketinggalan detail.

jujur ceritanya cukup complicated, alurnya pun lumayan berbelit-belit dengan kejutan yang ga terduga sama sekali. tapi justru itu yang bikin aku terus pengen baca sampai habis.

trigger warnings for: sexual assault, childhood sexual trauma, pedophilia, intense emotional manipulation, severe religious violence, explicit sexual content, and graphic depictions of violence.

Tiba Sebelum Berangkat

Reviews

Highlights