Kanae Minato

Ferris Wheel at Night

thea

** spoiler alert **
           Ini adalah pertama kalinya aku baca buku karya Minato Kanae. Ceritanya cukup menarik, dengan genre thriller yang konfliknya karena kesenjangan sosial para tokoh di Perumahan Elit Bukit Hibari. 
Buku ini cukup menguras emosi yaa.. karena karakternya hampir semua menyebalkan, terutama Ayaka, anak perempuan yang durhaka sekali. Benar-benar durhaka😭
Tapi setelah baca sampai pertengahan, ternyata memang ada 'cerita' dibalik sifat" mereka yang seperti itu. Ya.. walaupun ada alasannya, tetap saja ga membenarkan sifat jelek mereka..

Baca buku ini mesti fokus juga, karena alurnya yang maju mundur. Buku ini cukup worth untuk dibaca, apalagi untuk kamu yang suka genre Psychology Thriller.

Buku ini menceritakan tentang kasus pembunuhan salah satu kepala keluarga di perumahan elite Bukit Hibari. Pelakunya bukan lain adalah sang isteri sendiri. Hal ini cukup menggemparkan warga Bukit Hibari, sebab keluarga ini dinilai cukup harmonis, jauh dari kata pertengkaran. Lalu, mengapa pembunuhan itu dapat terjadi?

Buku ini menggunakan 3 POV utama, yaitu para tetangga yang terkena dampak banyak semenjak kasus pembunuhan itu terjadi (Keluarga Endo dan Keluarga Satoko) juga keluarga yang menjadi sumber kegemparan—Keluarga Takahashi.
Dengan adanya 3 POV ini kita jadi bisa menyelami bagaimana pemikiran tiap anggota keluarga terhadap kasus pembunuhan tersebut lebih dalam.

Berbeda dengan buku Minato yang lain (Confession dan Penance), Ferris Wheel at Night lebih menitikberatkan kepada pemikiran-pemikiran kelam orang lain terhadap suatu kasus pembunuhan.
Sikap masa bodoh, perasaan muak, marah, kecewa, sedih, iri, dengki, keingintahuan yang tinggi, takut, saling tuduh, hingga rasa bersalah, digambarkan dengan sangat jelas dan detil di sini.
Saat membacanya, jujur aku bisa dengan mudah masuk kedalamnya, seakan-akan aku juga tinggal di Bukit Hibari dan ikut serta dalam pembahasan kasus tersebut.

Penokohan digambarkan dengan apik melalui narasi dan dialog, Latar waktunya disuguhkan dengan jelas dan detil dengan mencantumkan hari, tanggal, hingga waktu.
Plotnya sangat rapi, hal-hal yang menjadi pertanyaan, dapat terjawab semua di akhir.

Dibandingkan dengan menjelaskan "alur pembunuhan yang sebenarnya" ending buku ini ditutup dengan sangat bagus dengan kesan yang mendalam. Ini cukup unik, dan jauh dari apa yang mungkin pembaca kira.
Sekali lagi, perlu diingat, ini bukan thriller mysteri dengan penyelidikan suspek pembunuhan, tapi lebih ke psychological thriller yang berpusat pada pemikiran-pemikiran kelam masyarakat.
Tentu, akan ada perasaan yang tidak nyaman saat membacanya. Tapi itulah khas Minato sensei.

Meski ada kesalahan ketik sedikit, terjemahan dan gaya bahasa yang disuguhkan sangat nyaman dibaca

fatru tamzil

This reads more like a social commentary than a novel. I like it, though. 

Still reeling about the ending. Also, Yoshiyoki good boy 💕💕💕

Ferris Wheel at Night

Reviews