
Botchan
Reviews

a very odd book. i love men who id probably hate if i knew them in real life. this book is old and presents a different japan than today, which you see in the book, and which i really liked! it was super super interesting to read, and though lots of people say the protagonist isn’t likeable, i don’t think that’s needed. it’s a very slice of life, coming of age book. reading this book, you have to be willing to indulge in the life of a random previously rich teacher. for me, it was super interesting, given the era it played in etc. i really really enjoyed this. if you like books set in older times and reading about daily life of an era you don’t live in, then this book can hit the spot.

"The world seemed to be composed solely of impostors and schemers who were ever trying to scheme against, and impose upon, one another. Disgusted at this, I got tired of the world; I began to curse life itself." Another best read this month. Bener-bener suka sama karakter nya Botchan, meski bukan karakter utama yang sempurna tapi kepribadian dan prinsip hidup nya benar-benar panutan. Ah, sedikit menyesal baru membaca buku ini sekarang. Semua karakter dan cerita meski di ceritakan dgn setting Jepang jaman dahulu, tapi masih saja related dengan permasalahan dan karakter manusia jaman sekarang.

Já tô com saudades...

Buku ini menceritakan kondisi wilayah pedesaan di Jepang melalui pikiran pemuda Tokyo yang masih polos, namun berusaha mencari kebenaran dan keadilan, kemudian berani untuk bertindak benar. Dunia digambarkan kejam, dikuasai oleh orang-orang jahat, dan orang-orang baik disingkirkan. Awal baca aku berfikir bahwa buku ini tidak menginspirasi sama sekali dan jalan ceritanya bikin aku bosan. Tokoh utamanya ceroboh, bertindak terlalu gegabah dan cepat percaya dengan perkataan setiap orang (tapi kemudian aku sadar kalo itu cara penulis menyampaikan kepolosan karakternya). Sempat berhenti baca beberapa hari. Tapi untungnya bagian tengah bisa mengantar aku sampai ke bagian akhir karena cukup menarik dengan konflik-konflik dan kejenakaan yang ada. Pada akhirnya, penulis mencoba memberitahu bahwa kejahatan pada diri manusia itu nggak ada silver bullet-nya, tapi kita tetap tidak boleh menyerah untuk menegakkan keadilan. Kutipan yang paling aku suka di buku ini: "Tidak ada yang lebih tidak bisa dipercaya daripada manusia".














