Kiat Sukses Hancur Lebur
Percayakah kamu kalau kubilang saat ini pukul empat sore di matahari?” Seorang kritikus bernama Andi Lukito menerima naskah Kiat Sukses Hancur lebur. Naskah semacam novel itu karya Anto Labil, S.Fil., salah seorang anggota “tujuh pendekar kere”, sebuah persekutuan sastra radikal decade 90-an yang aktif di Kota Semarang. Naskah yang ditulis dengan gaya bahasa seorang pemabuk yang hamper pingsan itu membuat Andi merasa tidak pernah cukup meneguk zat asam saat menyuntingnya. Dengan simpati yang meluap-luap Anto Labil membabarkan sekian perkara: apa itu business, kegunaan manajemen bisnis, dasar-dasar akuntansi garda depan, pemrograman computer sepuluh jari, kisi-kisi ujian masuk CPNS, etika hidup (dan bunuh diri yang baik) di apartemen, dan masih banyak lagi. Di satu bagian, Anto bercerita bagaimana penampakan lele—hewan air sahabat terbaik para perenung—di Sendangmulyo mengilhami lahirnya lagu legendaris “Perdamaian” dari grup kasidah Nasida Ria Safari. Kiat Sukses Hancur Lebur adalah novel debut Martin Suryajaya yang bakal membuatmu merasa seluruh hidupmu sebelum memegang buku ini baik-baik belaka. Buku persembahan penerbit Banana