Tere Liye

"Di Negeri di Ujung Tanduk kehidupan semakin rusak, bukan karena orang jahat semakin banyak, tapi semakin banyak orang yang memilih tidak peduli lagi. Di Negeri di Ujung Tanduk, para penipu menjadi pemimpin, para pengkhianat menjadi pujaan, bukan karena tidak ada lagi yang memiliki teladan, tapi mereka memutuskan menutup mata dan memilih hidup bahagia sendirian. Tapi di Negeri di Ujung Tanduk setidaknya, kawan, seorang petarung sejati akan memilih jalan suci, meski habis seluruh darah di badan, menguap segenap air mata, dia akan berdiri paling akhir, demi membela kehormatan."

Negeri Di Ujung Tanduk

** spoiler alert **
           
  "Kau tahu, Thomas, jarak akhir yang baik dan akhir yang buruk dari semua cerita hari ini hanya dipisahkan oleh sesuatu yang kecil saja, yaitu kepedulian. Kepedulian kita hari ini akan memberikan perbedaan berarti pada masa depan. Kecil saja, sepertinya sepele, tapi bisa besar dampaknya pada masa mendatang. Selalulah menjadi anak muda yang peduli, memilih jalan suci penuh kemuliaan. Kau akan menjalani kehidupan ini penuh kehormatan. Kehormatan seorang petarung."

(Negeri Di Ujung Tanduk, 358 - 359)

Masih sama seperti Negeri Para Bedebah, Negeri Di Ujung Tanduk juga berkutat di soal aksi pelarian, hanya saja dengan kasus yang berbeda. Thomas yang merupakan konsultan kuangan profesional kini memperluas bidang kerjanya. Thomas membantu JD, politikus yang menjadi akan menjadi bakal calon presiden. Tak hanya itu, dalam buku kali ini, Thomas belajar memaafkan masa lalunya.

Sepanjang membaca, saya sadar terdapat 3 plot pengulangan dari NPB:

1). Thomas bertarung di atas ring. (NPB 1 melawan Rudi, NPB 2 melawan Lee)
2). Thomas diwawancara oleh seorang wartawati yang kemudian tanpa sengaja terjebak dalam situasi runyam Thomas. (NPB 1 Julia, NPB 2 Maryam)
3). Thomas meminta bantuan Maggie dan berujung memberi hadiah.

Semua bermula saat klien politiknya ditahan atas tuduhan korupsi. Thomas berupaya menyelamatkannya dari tuduhan karena Thomas tahu bahwa kliennya tidak bersalah—dan ternyata ini adalah jebakan dari musuh bebuyutan Thomas.

Kehidupan Thomas kembali sulit.

Perjalanan Thomas yang serba bisa dalam membereskan semua masalah hingga harus mendekam di penjara kinda blow my mind. Thomas merasa banyak petinggi negara yang berkontribusi dalam kasus ini, dan saksi kuncinya hanyalah Om Liem, pemilik Bank Semesta yang tengah dipenjara. Disanalah Thomas belajar untuk memaafkan masa lalunya dan melepas dendamnya.

Mungkin ada beberapa adegan yang relate dengan kehidupan perpolitikan Indonesia. Saya membaca beberapa ulasan terkait buku ini dan tak lepas dengan pujian maupun kritikan. Rata-rata banyak yang berekspetasi dengan mengharapkan insight serta pergerakan dari buku ini. Menurut saya, konsep Negeri Di Ujung Tanduk memang revolusioner, namun alih-alih membuka pandangan baru, pembaca disuguhi ceramah dunia politik dan hal-hal umum tentang politik pragmatis. Intinya, jangan mengaitkan fiksi dengan kenyataan.

Terlepas dari gaya menulis Pak Darwis yang tidak perlu diragukan lagi, ada banyak hal yang tidak diungkap seperti mengapa Julia menghilang dan malah muncul Maryam. Dan karena Thomas serba bisa, rasanya character development jadi kurang berarti.

i think this novel contributes to my interest to politics in high school. the mystery, plot, characters, and background were all well-written. despite being fiction place a lot of satire and reflects indonesia political situation. i feel like i was going places with Thomas. would’ve given a 5 if there’s no “ghostwriter allegations” sorry😭

Kinanti Kojansow

Stefanie Sugia

"Kita harus menyadari hal ini. Kita sebenarnya sedang berperang melawan kezaliman yang dilakukan kita sendiri dan orang-orang di sekitar kita yang mengambil keuntungan karena memiliki pengetahuan, kekuasaan, atau sumber daya. Kita memilih tidak peduli, lebih sibuk dengan urusan masing-masing, nasib negeri ini persis seperti sekeranjang telur di ujung tanduk, hanya soal waktu akan pecah berantakan. Ini negeri di ujung tanduk, Thomas."
Thomas, yang adalah seorang konsultan keungan profesional, kini memperluas bidang kerjanya. Unit baru dalam perusahaan konsultannya berfungsi sebagai konsultan strategi bagi politikus untuk memenangi pemilihan. Saat ini, Thomas sedang membantu seorang politikus berinisial JD yang menjadi kandidat terbaik pemilihan presiden. Thomas amat mendukung politikus ini karena impiannya untuk menegakkan hukum - yang adalah kunci dari semua permasalahan negara. Akan tetapi saat mereka sudah begitu dekat dengan kemenangan yang pasti, serangan balik yang mematikan datang menghancurkan. Dan sasaran utamanya adalah Thomas....

Baca review selengkapnya di:
http://www.thebookielooker.com/2013/0...

Dinda

"Kita akan menemukan 'hantu' yang selama ini bergerak diam-diam di dalam sistem, bukan? Kau sedang berusaha mencari mereka, bukan? Menemukan, misalnya, lima belas tahun silam, di sebuah kota, ketika terjadi sebuah kecelakaan lalu lintas kecil yang melibatkan seseorang, nama-nama penegak hukum, pihak, atau apalah yang mengurusnya, yang bertahun-tahun kemudian, berkali-kali juga membantu seseorang tersebut dalam kasus hukum lainnya, dan juga kasus-kasus lainnya. Dulu mereka boleh jadi hanya mengurus hal sepele, tapi semakin lama, nama-nama itu terus terlihat dan muncul, dengan pola serupa mengurus kasus-kasus hukum raksasa. Saling terkait, membentuk peta raksasa."

"Kau tahu, Thom, selalu ada pola di dunia ini. Apa pun itu, bahkan saat sesuatu itu tidak berpola, polanya adalah tidak beraturan. Tetapi sekacau apapun polanya, kita tetap bisa menemukan hal menarik di dalamnya, menyimpulkan sesuatu."

Negeri Di Ujung Tanduk

Reviews