
Reviews

Berkat wabah hitam, tikus makan sabun, dan entah apa lagi, tikus-tikusan punya citra buruk di media, entah sebagai pembawa penyakit, penghuni selokan, hewan liar sampai buas yang bermata merah, bahkan pemangsa hewan hidup-hidup jika dalam kawanan. Penggambaran tersebut ada yang benar, tapi stigma buruk yang melekat di tikus barangkali sudah melebihi rasio karena pada umumnya, sekarang orang-orang jadi takut dengan tikus. Tidak ada yang perlu ditakutkan dari tikus! Aku juga baru berpikir demikian setelah bekerja dengan tikus. Setelah mengenali tikus lebih dekat, aku jadi belajar bahwa tikus itu menggemaskan, dan punya perilaku sosial pula seperti hewan peliharaan yang kita anggap lucu. Peran jahat apapun yang diemban tikus di lingkungan, tikus tidak pernah meniatkan hal tersebut. Tikus hanya binatang yang hidup sesuai qada dan qadarnya, seperti juga makhluk-makhluk lain. Karena itu, aku jadi berniat mengenalkan tikus dengan segala kewajarannya sejak dini ke anak-anak di rumah nanti, salah satunya dengan membeli buku-buku bertokoh tikus seperti ini. Tapi pesan buku ini agak sesat imho. Tikus-tikus disini menghancurkan barang-barang, lalu mencuri perabotan di rumah boneka untuk memperelok rumah mereka sendiri. Akhirnya tikus-tikus itu membayar barang-barang selundupan mereka dengan uang dan jasa bersih-bersih. Aku bimbang apakah hal ini akan mengajarkan bahwa kalau kita mengambil barang harus dibayar, atau kita bisa mengambil barang orang lain tanpa izin asal suatu hari nanti kita membayar. Jadi ini juga ga aku beli. Sayang padahal tokohnya tikus TT










