A Death in Vienna
“Mengembalikan aspek psikologis dalam kriminalitas ... ditulis oleh seorang ahli.” —Oliver James Tuhan, ampuni aku atas apa yang telah kulakukan. Di dunia ini memang ada pengetahuan yang terlarang. Ia akan membawaku ke neraka—dan tak ada jalan untuk bertobat. Pesan yang mirip surat bunuh diri ini ditemukan di dekat tubuh Charlotte Löwenstein, wanita medium misterius yang ditemukan tewas dengan luka tembak di ruangan yang terkunci dari dalam. Tak ditemukan senjata, tak ada jejak peluru. Benarkah dia bunuh diri? Mungkinkah itu pembunuhan supernatural? Adakah hubungannya dengan badai besar pada malam itu dan Seth, dewa kehancuran—dewa badai dan kejahatan? Dengan ketajaman analisisnya, psikiater muda Max Liebermann membantu sahabatnya, Inspektur Oskar Rheinhardt, memecahkan misteri kematian itu. Kedua tokoh ini mengajak kita menjelajahi Wina, kota eksotik Eropa yang kaya dengan seni, filsafat, musik, dan sains dalam Seri The Liebermann Papers. “‘Sherlock Holmes’ bertemu Freud dalam cerita yang mengasyikkan ... misteri (psikologis) dalam balutan investigasi.”—Guardian “Frank Tallis tahu benar apa yang ditulisnya dalam cerita misteri yang mengagumkan ini ... paparannya tentang eksotisme Eropa masa itu tak tertandingi.”—Marcel Berlins, The Times “Orisinal dan menggelitik.” —Joan Smith, Sunday Times [Mizan, Qanita, Novel, Indonesia]