No Place to Hide
Dalam beberapa dasawarsa terakhir, pemerintah Amerika Serikat telah mengeksploitasi rasa takut akan terorisme untuk menjustifikasi aneka kebijakan ekstrem. Dengan dalih ini, National Security Agency (NSA) bekerja sama secara rahasia dengan Microsoft, Yahoo!, Google, Facebook, PalTalk, AOL, Skype, YouTube, dan Apple. NSA diberi wewenang penuh untuk mengumpulkan data langsung dari server sembilan perusahaan komputer berskala internasional tersebut. Edward Snowden, pakar keamanan komputer NSA, tidak bisa menerima tindakan pemerintah AS tersebut. Bagi Snowden, internet adalah ruang yang menjanjikan kebebasan dan peluang untuk eksplorasi. Pemerintah bisa dengan semena-mena memanfaatkan informasi pribadi pesaingnya demi kepentingan politik yang kotor. Menggadaikan kebebasannya sendiri, Edward Snowden hengkang dari NSA dan merencanakan serangkaian strategi. Bersama Glenn Greenwald, kolumnis The Guardian, mereka membongkar sistem pengintaian masif rahasia ciptaan Amerika Serikat dan sekutunya ke ranah publik. [Mizan, Bentang Pustaka, Politik, Terjemahan, Wikileaks, Indonesia]