
Malam Terakhir
"Leila bercerita tentang kejujuran, keyakinan, tekad, prinsip dan pengorbanan...Banyak idiom dan metafor baru di samping padangan falsafi yang terasa baru karena pengungkapan yang baru. Sekalipun bermain dalam khayalan lukisan-lukisannya sangat kasat mata."
H.B.Jassin, pengantar Malam Terakhir Edisi Pertama.
"Dalam cerpen 'Air Suci Sita', ditulis di Jakarta 1987, Leila memulai ceritanya dengan kalimat:'Tiba-tiba saja malam menabraknya.' Sebuah kalimat padat yang sugestif dan kental...Dengan thnik bercerita yang menarik, Leila berhasil mengangkat gugatan mengapa hanya kesetiaan wanita yang dipersoalkan, bagaimana dengan kesucian para pria? (...) Sebagaimana awal dari perjalanan panjang Leila sebagai salah seorang penulis di masa depan, kumpulan ini penuh janji."
Putu Wijaya, Tempo, Februari 1990.
Reviews
ᓚᘏᗢ@featworin
chai@fathyachai
aulia vidia sasmitaratri@highlight
Q@qontfnns
rai@blueweeknd
Calista@calistaaa
Daneine Legion@godsforbid
ansa@othensa
scher@szvounnes
☘︎@hepburnism
Ayi@meoword
Niswah@amvrtigro
Nabila Alya@lovesyong
Nona Ana@amuzt
Mut@villenouve
Niki a@nikiwww
sesa@lavidust
Aehg@gizagazigi
Koshi@evebringer
Gen@blacksouldress
arth@arts
Sahda Tastbita Rasendriya@milobuttercookie
ane@sndriane
Eri Asahi@froufroumwaa
Highlights
mionne@heartcarving
mionne@heartcarving
mionne@heartcarving
mionne@heartcarving