Kepingan Cinta Nazneen
Nazneen terlahir tak bernapas.Tetapi Takdir berkata lain, maka hiduplah dia. Pada usia delapan belas, Nazneen dinikahkan dengan Chanu, yang berusia hampir empat puluh. Nazneen kembali pasrah menerima Takdir. Dia diboyong ke London, menukar kehidupan desanya di Bangladesh dengan sekotak apartemen di East End. Di rumah baru ini Nazneen senantiasa menunaikan kewajibannya terhadap suaminya, dan kemudian anak-anaknya. Nazneen tak pernah protes, tak pernah mengeluh, tak pernah bertanya. Dia berjuang untuk tak memedulikan eksistensi dirinya yang perlahan mulai berontak ingin diakui. Sampai suatu saat, datanglah si pemuda radikal, Karim. Dia muda, lantang, kuat, berbeda dengan Chanu. Nazneen tak mampu menolak pesonanya. Maka dimulailah pergolakan batin Nazneen. Segala yang diterimanya mentah-mentah selama ini, sekarang dipertanyakannya. Segala yang dipercayainya, sekarang dia ragukan. Tetapi dia tak bisa terus lari dan menghindar dari kenyataan. Untuk pertama kali dalam hidupnya, Nazneen sadar bahwa sesungguhnya Takdir membebaskan siapa pun memilih. [Mizan, Hikmah, Novel, Inspirasi, Indonesia]