Oka Rusmini

sebuah novel

Tarian bumi

"Siapa yang tahu kebahagiaannya? Kau hanya melihat dengan mata telanjang. Tidak semudah itu menilai manusia. Agaknya kau harus belajar lagi tentang hidup lebih dalam, agar kau pahami manusia dari sisi lain. Sebelum memahami itu, kau tidak akan pernah berhasil jadi manusia."

Dikungkung oleh adat dan budaya memang tidak pernah mudah, terutama bagi kaum perempuan. Lewat Tarian Bumi, pembaca diajak untuk masuk dalam kehidupan perempuan-perempuan di Bali. Yang dapat saya highlight dan menjadi kompleksitas dari buku ini adalah sistem kastanya seperti sebuah jurang pemisah. Banyak sekali pengorbanan yang diambil untuk menambal jurang itu demi memperoleh kebebasan hidup yang hakiki.

Telaga adalah wanita yang luar biasa. Sejak kecil dia sudah dihadapkan oleh dua pilihan berbeda antara Ibunya dan Neneknya. Di dalamnya juga terdapat banyak sekali tokoh yang mempengaruhi pembangunan tokoh Telaga hingga akhirnya perempuan ini dapat memilih jalan hidup dengan prinsipnya sendiri. Ada banyak sekali hal yang berkesan, namun yang begitu membekas di benak saya adalah warisan tusuk konde.

Saya cukup terkesan dengan bagaimana cara penulis menjabarkan cerita dengan begitu detail namun tidak bertele-tele. Diksi yang ringan namun tetap elegan, serta plot yang tersusun rapi. Penulis juga menekankan norma-norma serta adat budaya yang kaku sehingga pembaca dapat mengetahui apa yang menjadi sumbu dalam konflik di dalam cerita ini. Banyak sekali hal yang membuat geram di dalam cerita ini; masih ada perbandingan antara manusia satu dengan satu lainnya sehingga menciptakan jarak, esensi tari yang masih diremehkan, hingga perlakuan semena-mena yang dilakukan karena sistem kasta.

Menurut saya, novel ini cukup berani. Penulis banyak mengkritik secara tidak langsung mengenai hal-hal tentang perempuan di Bali. Halamannya tidak banyak namun isinya sangat padat dan berbobot. Saya mendapat banyak perspektif baru, meski ada banyak gumulan pertanyaan di kepala yang tidak dijawab oleh buku ini. Ada beberapa hal yang terkesan 'dilewatkan' dan tidak ditulis di dalam buku sehingga konstruksi ceritanya sedikit berlubang. Alurnya juga mendadak terasa cepat di akhir, namun saya cukup puas dengan pemilihan ending oleh penulis.

"Di dalam hidup ini kita sering menginginkan peran orang lain. Kita selalu merasa dengan menjadi orang lain kehidupan jadi lebih mudah. Nyatanya bermimpi jadi orang lain justru menyulitkan diri kita dan membenci peran yang kita mainkan yang sudah jadi hak kita."

mighty dragon 

Gila, buku ini keren banget. Sepanjang cerita membahas perempuan-perempuan yang akhirnya membentuk si perempuan utama dalam buku ini.

Tarian bumi sebuah novel

Reviews