Cermis Karena Mereka Ada di Sekitar Kita
“Bunda, Ayah mimpi ada kuntilanak masuk ke kamar kita. Dia langsung dudukin Ayah. Ayah pikir cuma mimpi, tapi Ayah bisa lihat Bunda lagi asyik melipat baju-baju.” Suara suami terdengar gugup saat menceritakan mimpi buruknya barusan. Aku hanya bengong saja nggak tahu mau ngomong apa. Mendadak dari ruang tengah terdengar ada yang pencet-pencet piano mainan anakku. Sedetik kemudian, boneka jerapah besar bunyi “ngik-ngik-ngik”. Itu tandanya boneka tersebut ada yang menaikinya. Bunyi tersebut berulang hingga tiga kali, sambil sesekali kedengaran suara perempuan cekikikan. Lalu, suamiku naik ke kursi dan mengintip ruang tengah lewat lubang ventilasi di atas pintu. Kontan saja dia langsung komat-kamit baca ta’awudz, terus turun dari kursi, kemudian membuka pintu kamar, dan… jreeennnggg … Aku nggak berani buka mata. Namun, aku sempat melihat ada putih-putih kumal duduk di atas boneka jerapah. Dia menoleh ke arah kami dan menyeringai. Suamiku memberanikan diri membentak dia, “Ukhruj ya aduwallah! Ukhruj ya aduwallah! Ukhruj ya aduwallah!” Artinya: pergi kau musuh ALLAH. Pernah kah kamu serasa diikuti orang saat malam hari melewati jalanan yang sepi? Namun, ketika kamu menengok ke belakang, tak ada siapa pun di sekitarmu? Meski kamu nggak melihatnya, tapi ”mereka” memang ada di sekitar kita. Iya, makhluk halus itu menempati sudut-sudut tempat yang sepi, rumah kosong, atau bahkan ada di dalam kamarmu. @Zaaiddd and friends bertutur tentang pengalaman horornya di buku ini. Apa kamu cukup punya nyali untuk membacanya sendiri di malam hari?