Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie

Ketika banjir memakan Hotel lantai demi lantai, sekelompok tamu yang terjebak mencoba meregulasi kehidupan sementara mereka. Sambil mengikuti keseharian kembar lima yang terdiri dari bocah serba-bisa, anak manis dengan rambut selurus tempe, gadis sunyi, perempuan dengan kepribadian serupa banteng, dan si bungsu pengutip film, 87 tamu harus mencari cara keluar dari Hotel yang disekap banjir buatan dan pembunuhan….

Pulau Batu di Samudra Buatan

fatiya

Kami saling berpandangan dalam gelap. "Banyak sekali alasannya."

"Sebetulnya, tidak sama sekali," dia menggeleng. "Alasannya hanya satu, yaitu saya tidak mau. 302 halamannya adalah ekstraksi pemahaman dan pembelajaran saya untuk menjelaskan mengapa manusia, terlepas dari jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, dan seterusnya, dan seterusnya. bisa saja menghendaki diambil atau tidak diambilnya suatu tindakan karena merasa tindakan itu sangat penting bag mereka untuk diambil atau tidak diambil. Dan di luar semua itu, biarpun manusia membutuhkan kehadiran manusia lain, tentu kehadiran ini dapat mengambil bermacam bentuk, dan satu manusia bisa saja lebih mengkehendaki bentuk satu ketimbang bentuk lainnya. Kehendak, pada dasarnya. Sangat sederhana, sebenarnya. Kesalahan saya," dia menghela napas, "adalah mencoba menjelaskannya."

Saya rasa, kebanyakan orangtua menganggap anak mereka tolol, makanya mereka seperti itu. Saya sih ingin percaya anak-anak saya punya cukup kemampuan berpikir. Mengapa orangtua selalu meragukan anak sendiri? Itu yang merusak mental anak-anak, menurut saya.

Orangtua tidak memberi privasi kepada anak menurut saya. Tidak orangtua saya, tidak orangtua manapun yang saya kenal. Mereka pikir anak-anak tidak punya rahasia dari orangtuanya, atau rahasia mereka tidak penting, atau mereka tidak seharusnya merahasiakan apa-apa dari orangtua karena mereka adalah milik orangtua, maka semua yang mereka miliki—termasuk rahasia—adalah juga milik orangtua. Saya tidak terlalu menyukai pemikiran-pemikiran itu. Saya ingin membiarkan anak-anak saya memiliki rahasia-rahasia mereka sendiri, selama mereka tetap memberitahu saya apa-apa yang perlu saya ketahui. Setidaknya, dengan perlindungan bahasa lain, mereka akan menemukan setidak-tidaknya ilusi bahwa rahasia mereka—saat mereka ungkapkan keras-keras—terjaga, bahkan dari saya sekalipun. Dan di antara saudara pun tetap ada rahasia. Lebih mudah buat mereka untuk melindungi rahasia dari satu sama lain kalau mereka punya bahasa sendiri.

Pulau Batu di Samudra Buatan

Reviews

Highlights