Di Bawah Penggaris Bayangan antologi cerita pendek
Sejumlah cerita dalam buku ini tidak bermuasal dari mulut. Sebab, pengarangnya sedang memberdayakan semua anggota tubuhnya sebagai perkakas yang terampil berpikir dan berzikir. Kisah-kisahnya menjadi pertanda bahwa akan tiba suatu masa ketika yang memproduksi bahasa bukan lagi mulut, tetapi mata, kaki, tangan, dan telinga. Dalam lalu lalang bahasa yang senantiasa mengeruhkan suasana, bagi Afrizal, tubuh dapat menjelma sumur kejernihan, tempat kita berenang, tanpa rasa takut lantaran semua gerak gerik bahasa dijaga oleh tentara