
A Monster Calls - Panggilan Sang Monster
Sang Monster Muncul Persis Lewat Tengah Malam. Seperti Monster-Monster Lain. Tetapi, dia bukanlah monster seperti yang dibayangkan Conor. Conor mengira sang monster seperti dalam mimpi buruknya, yang mendatanginya hampir setiap malam sejak Mum mulai menjalani pengobatan, monster yang datang bersama selimut kegelapan, desau angin, dan jeritan… Monster ini berbeda. Dia kuno, liar. Dan dia menginginkan hal yang paling berbahaya dari Conor. Dia Menginginkan Kebenaran. Dalam buku karya dua pemenang Carnegie Medal ini, Patrick Ness merangkai kisah menyentuh tentang cinta, kehilangan, dan harapan. Ia menulisnya berdasarkan ide final Siobhan Dowd, penulis yang meninggal akibat kanker. Ini memang kisah sedih. Tetapi kisah ini juga bijak, kelam namun lucu dan berani, dengan kalimat-kalimat singkat, dilengkapi gambar-gambar fantastis dan keheningan-keheningan yang menggugah. A MONSTER CALLS merupakan hadiah dari penulis luar biasa dan karya seni yang mengagumkan. —The New York Times
Reviews
Cédric Yorke@emotroybolton
Stefano@pesce
tori 👻@persefonitas
Samantha King@samtalksbooks
maitha mana@maithalikesapplepies
Vicky Nuñez @vicky21
Heather@hkbookworm04
Maui S.@chordsontheline
Deepika Ramesh@theboookdog
Matcha Donut@bowdonut
Jaden Nelson@unojaden
Sam@parchmentandflour
(Bre)anne✨@breanne
Zia Nazaliah Ainisyifa@zianazaliah
charisa@charisa
Ed Kay@edk
Katherine Yang@bookwormgirl910
Alexa M@alexasversion
Salem Jackson@bookishtea
Savindi Jinasena@streetlightreader
mercy@catluvr
dija@dija
Jamieson@jamiesonk
rain@pipsravi
Highlights
Lindsay@schnurln
Moira@littleliterary
Moira@littleliterary
Moira@littleliterary
Moira@littleliterary
Moira@littleliterary
Moira@littleliterary
Moira@littleliterary
Moira@littleliterary
Moira@littleliterary
Moira@littleliterary
Moira@littleliterary