
The Brand Gap How to Bridge the Distance Between Business Strategy and Design : a Whiteboard Overview
Reviews

Recommended reading for any marketer or brand enthusiast

Brand . It's not what you say it is. It is what they say it is. Oke, saya ada beberapa poin yang cukup panjang untuk buku ini yang sengaja saya catat di buku tulis. Lebih-lebih karena memang saya sedang tertarik untuk mempelajari mengenai branding. Tapi singkat kata, kenapa sih, brand itu penting? Marty Neumeier kemudian menjawabnya dengan mengajukan pertanyaan lagi: Ada 1349 kamera di pasar, mana yang mau kamu beli? Menurut Neumeier, brand itu bukanlah logo, bukanlah identitas, dan bukan produk. Brand adalah perasaan seseorang mengenai suatu organisasi, produk ataupun pelayanan dari suatu hal. Ini menjadi penting karena secara langsung, Neumeier memindahkan paradigma brand dari yang semula terpusat pada si pemilik suatu produk ataupun pelayanan, kepada konsumen atau mereka yang menerima suatu produk atau pelayanan tersebut Kembali lagi ke pertanyaan, mengapa brand itu penting? Jawaban yang Neumeier sediakan ada tiga hal: 1. Karena konsumen, ketika menentukan sesuatu, akan mendasarkan kepada rasa percaya (trust) 2. Karena banyaknya penawaran serupa, dan 3. Karena terlalu banyak pilihan dan terlalu sedikit waktu. Untuk membuat suatu brand yang menarik, sebenarnya diperlukan suatu kerjasama yang erat antara strategi dengan kreativitas. Permasalahannya adalah, menurut Neumeier, selama ini kedua hal tersebut dipisahkan. Padahal, kedua hal tersebut sangatlah penting untuk menciptakan apa yang dinamakan dengan charismatic brand atau suatu posisi dimana orang-orang merasa bahwa suatu produk, jasa ataupun organisasi tersebut tidak memiliki subtitusi atau penggantinya. Mungkin seperti aqua di industri air minum, atau pepsodent di industri odol. (view spoiler)[Sebagai pembanding, nilai jual Coke dengan nilai tambah brand yang ia miliki adalah sejumlah 120 Miliar US$, sementara tanpa nilai tambah yang brand tersebut miliki hanyalah sejumlah 50 Milyar US$. (hide spoiler)] Nah, untuk mencapai hal tersebut, sebuah brand haruslah dibentuk dan dibangun. Brand Building. Lalu langkah apa saja yang harus ditempuh untuk membangun brand? Neumeier memberikan lima jurusnya untuk itu: 1. Diferensiasi - Jadilah berbeda, jadilah kreatif. 2. Kolaborasi - Membangun brand adalah suatu proyek kolaborasi. Jadi perbanyak kerjasama. 3. Inovasi - How do you know when an idea is innovative, when it SCARES THE HELL OUT of everybody. 4. Validasi - Sertakan dan ajak konsumen kedalam proses kreatifmu! 5. Kultivasi - Brands are like people. If people can change their clothes without changing their characters, why can't brands?" Sebenarnya dari setiap jurus tersebut ada pembahasannya lagi. Tetapi kurang lebih, poin-poinnya seperti itu. Buku ini diterbitkan pada tahun 2003 silam. Sehingga mungkin ada beberapa bagian yang sekiranya akan lebih komplit dan perlu dipahami dan dilihat melalui konteks yang ada saat ini dimana internet dan media sosial sudah menjadi bagian kehidupan sehari-hari. Pekerjaan membangun brand pun menjadi semakin menarik untuk kita kaji, dan tentunya untuk kita lakukan.

amazing

Hands down, my favorite author when it comes to branding. His books are visual, insightful, thoughtful and help branding make sense.

My first, and favorite, view of business branding and how it really works.

very inspiring !

One of the few business / marketing books that you REALLY need to read

Nothing really groundbreaking here.















