Akar Pule
Apa yang ada di otakmu ketika hatimu dicabut paksa. Lalu, di depan matamu, hatimu diiris-iris untuk sebuah pesta cinta di tengah malam. Sejoli burung malam muncul penuh aroma cinta. Datang di tengah malam. Tamu yang tak pernah diundang. Mereka datang diiringi lagu cinta, kata-kata cinta, puisi-puisi mabuk. Mereka datang-pergi tanpa mengetuk pintu. Juga tidak membuka jendela. Tanpa suara, tanpa bau É [ÒPalungÓ] ÒAKU mencoba menatap mata lelaki itu dengan perasaan berkecamuk. Dendam mengiris-ngiris aliran darahku. Kebencian terus muncrat dari lahar otakku. Baluran kemarahan membuat jantungku tidak bisa berdetak secara normal. Tersengal-sengal. Berhadapan dengan lelaki di depanku ini membuat aku merasa hidupku tidak berarti. Masih bisakah hubungan kami, hubungan anak-bapak terjalin lagi? Normal seperti lazimnya hubungan bapak-anak? Kerutan-kerutan di wajahku kurasakan makin getir dan tajam. Lelaki di depanku terasa asing dan membuat jantung keperempuananku berhenti berdetak. Adakah hubungan lelaki-perempuan yang membuat perempuan bahagia? Adakah kebahagiaan yang diimpikan perempuan dari hubungan lelaki-perempuan.Ó (ÒAkar PuleÓ)